Surat Terbuka untuk Diriku, Dari Aku di Masa Depan

05.52

Dear, wujud 19 tahun diriku.
Aku tahu sekarang ini semuanya terasa sulit dan kamu sendiri kebingungan atau kamu selalu bertanya-tanya apakah kamu harus menyerah atau bertahan dengan semua kesulitan ini. Baiklah, kupikir jawabannya adalah; bertahanlah.

Aku menulis ini untukmu dari sepuluh tahun yang akan datang untuk memberitahumu bahwa aku yakin sekali kamu akan bangga pada dirimu sendiri di masa depan. Kamu akan menjadi seorang wanita yang kuat, dewasa, mandiri dan super hebat. Walaupun kamu saat ini sedang merasa sangat tidak berharga, percayalah, kamu akan tumbuh menjadi seorang wanita yang disayangi banyak orang yang tentu saja peduli terhadapmu. Semua hal-hal mengerikan yang kamu alami sekarang ini akan membuatmu memercayai bahwa kamu sesungguhnya merasa bersyukur telah mengalaminya. 

Aku juga tahu apa yang sedang kamu pikirkan saat ini, tentang dia yang selalu membuatmu marah, atau tentang dia yang selalu membuatmu khawatir setengah mati, tentang dia yang kadang membuatmu kecewa, juga tentang dia yang semarah apapun kamu terhadapnya, kamu tetap saja akan berseru "dia lelakiku" kepada dunia, ─kamu pasti tahu betul siapa yang kumaksud dengan "dia", tidak ada yang lain, bukan?
Kamu seringkali menyalahkan diri sendiri, kamu sering merasa bahwa kamu yang kekanak-kanakan, atau sesalah apapun dia, kamu selalu merasa menjadi penyebab atas kesalahan dia, begitu?

Kamu pasti lelah, kamu pasti mati rasa, namun kamu selalu merasa yakin bahwa kamu harus bertahan. Sungguh, kamu telah memasuki fase dewasa, bahwa kamu tidak berpikir harus mengakhiri, tapi bagaimana kamu bisa memperbaiki. Dan, kamu tidak perlu takut untuk menangis. Aku selalu tahu bagaimana kamu harus berpura-pura menonton drama cengeng agar kamu bisa menangis, atau saat kamu terbangun tengah malam dan harus menutup mulutmu mencegah agar kamu tidak bersuara saat menangis, atau kamu sama sekali tidak pernah ingin menangis di depan dia walaupun saat itu juga kamu ingin berteriak sekencang-kencangnya.
Menangislah, Sayang. Menangis selalu membuatmu tenang. Percayalah, di usiaku, kamu tidak akan pernah menangis lagi. Tapi, jangan terlalu sering, ya? Kamu lebih cantik kalau kamu tersenyum.

Tenanglah, kamu sudah lebih dulu mengerti bahwa semua memiliki konsekuensi dan seimbang. Seperti yin dan yang, kamu akan selalu melihat kebaikan dalam keburukan, begitu juga sebaliknya.
Tolong, habiskan masa remajamu dengan bahagia. Bukankah kamu mudah sekali bahagia hanya dengan menikmati hujan di balik jendela, menikmati senja atau berlama-lama memandangi awan putih yang bergumpal? Atau hanya karena membaca dan menulis puisi, dan mendengarkan lagu-lagu yang memicu tubuhmu untuk bergerak mengikuti iringannya? Atau kamu selalu bangga terhadap dirimu sendiri jika kamu tersenyum kepada orang asing yang kamu temui di jalan? Lagi, kamu harus percaya bahwa di usiaku, kamu akan lebih dari itu.

Aku yakin, kamu lebih kuat dari kata menyerah. Mungkin saja, tahun ini adalah tahun terbaikmu karena kamu memulai tahun ini bersama orang yang kamu rasa tepat. Aku tidak akan berpendapat bahwa mungkin saja dia sama saja seperti laki-laki yang meninggalkanmu di masa lalu. Karena kembali aku meyakini bahwa, apa yang kamu yakini saat ini adalah yang terbaik untukmu. Kamu bukan anak-anak lagi, kamu seharusnya sudah tahu apa yang baik dan buruk untukmu. Bagaimanapun, meskipun aku tahu akan seperti apa akhirnya, aku tidak akan memberitahumu, biarkan hidup yang memberimu kejutan. Kamu selalu menyukai kejutan, kan?

Yang jelas, aku senang. Kamu telah berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kamu menjadi lebih percaya diri, dan peduli terhadap sekitarmu. Itu awal yang baik!
Sekali lagi, tidak apa-apa, kalau kamu sedih, semuanya akan berakhir bahagia, kalau tidak bahagia, berarti itu bukan akhir.

Bertahanlah, kid! ;)
Dari, wujud 29 tahun dirimu.

0 komentar