Hari Pertama; Desember, Kejutkan Aku!

20.29

It's the most beautiful time of the year.
...
Kau tahu, apa yang paling kutunggu-tunggu setiap tahunnya?
Bulan ini, bulan Desember.

Desember itu hangat, meskipun kau harus merasakan gigil yang diciptakan hujan, atau salju.
Sayangnya, salju tidak turun disini. Kau harus mengunjungi negara seberang sana dahulu, baru kau bisa merasakan salju, khas bulan Desember. Sepertinya menyenangkan, jika kau berada di bawah salju yang turun satu-satu, lalu kau menjulurkan lidah, membiarkan salju menetes di atas lidahmu, lalu mencair disana, seperti yang sering kubaca di buku-buku terjemahan. Atau ketika kau sengaja tidak menyalakan pemanas ruangan, namun hanya duduk depan perapian menggenggam segelas coklat panas, mencari hangat.
Setiap hari pasti hujan. Meskipun sejak bulan November tahun ini, hujan sudah lebih banyak mengguyur setiap harinya. Sebagian orang pasti merutuk, dan sebagian lagi tidak. Kau harus menyukai hujan. Saat hujan, kau bisa duduk dengan santai, membaca buku, menikmati segelas susu coklat, atau teh hangat dan beberapa potong biskuit, atau kau bisa tenggelam dalam hangatnya selimutmu, atau kau bisa bermain bersama hujan di luar, membiarkan rambut dan bajumu basah. Menyenangkan.
Dan karena menyenangkannya itulah, kau akan merasa hangat.

Desember itu romantis.
Berapa banyak jumlah lagu yang terdapat kata Desember di judul, atau di dalamnya? Banyak sekali. Bukan sekedar nyanyian, namun kebanyakan mereka berelegi. Seseorang yang entah sedang kehilangan, atau mengingat masa lalu, karena hujan bulan Desember. Hujan memang selalu mampu untuk menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan ke masa lalu. Kamu tahu, para ilmuwan menyimpulkan, "di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu". Ah, gara-gara hujan. Mereka menumpahkan rasa sakit mereka bersamaan dengan air hujan yang turun. Namun, hujan juga membantu mereka mendapatkan inspirasi, maka mereka membuat lagu. Sedangkan hujan membuatku terus menulis.
Lalu, dimana romantisnya, jika apa yang mereka nyanyikan hanya lagu patah hati?
Kau, manusia tidak akan selamanya patah hati. Justru karena kesakitan mereka, mereka akan belajar melupakan, kemudian menemukan cinta yang baru. Mereka akan jatuh cinta kembali.
Atau ketika Desember, kau bisa saja jatuh cinta kembali kepada pasanganmu, karena hujan atau salju menyebabkan kau menjadi lebih dekat dengan pasanganmu. Kau bisa menghabiskan waktu berdua, di rumah, hanya duduk dan bercerita tentang apa saja, dan ketika kau menatap matanya, kau akan yakin bahwa kau sedang jatuh cinta kembali. Percayalah!

Desember itu sejuk.
Kau tidak akan menemukan gersangnya tanah karena kemarau. Saat bangun tidur, kau hanya akan menemukan daun-daun basah, jalanan basah, dan juga embun yang bercampur dengan air hujan sisa malamnya. Saat siang hari, kau tidak akan menemukan jalan yang berdebu, yang menyebabkanmu harus menutup hidung mengingat bahayanya debu yang mampu mengganggu pernapasanmu. Meskipun hujan mungkin mengganggu aktivitasmu, namun bersyukurlah, karena air adalah sumber penghidupanmu, maka hujanlah sumber utamanya. Kau akan menemukan kedamaian, karena hujan bulan Desember selalu menenangkan, dan menyenangkan.
Perihal salju, bukankah salju adalah hal yang paling kau nantikan, agar Natalmu sempurna? Salju membuatmu kedinginan, untuk itu kau selalu mengenakan mantel tebal, sepatu but dan penutup kepala. Memang, musim dingin tidak semenyenangkan musim panas, dimana kau bisa berjemur di pantai dan bermain air. Namun, hamparan salju putih yang memenuhi halamanmu jauh lebih indah, kan?
Nikmatilah hujan dan salju bulan Desember!

Desember itu penyelesaian, dan penutup.
Tanpa ada penyelesaian, kau tidak akan tahu bagaimana memulai. Tanpa ada penutup, kau tidak akan tahu bagaimana mengawali. Apa yang telah kau mulai, selesaikanlah di bulan Desember. Atau jika kau patah hati di bulan Januari, tutuplah rapat-rapat lukamu di bulan Desember. Kau harus menutup tahun ini dengan bahagia, agar tahun depan kau bisa membuka buku baru yang masih putih. Desember ibarat halaman belakang dari sebuah novel, dan isinya adalah perjalananmu dari bulan Januari. Biasanya, ketika kau selesai membaca novel, kau akan menemukan dirimu tersenyum karena akhir cerita yang bahagia, atau berakhir dengan dadamu yang sesak akibat akhir cerita yang tragis.
Anggaplah kau adalah penulis ceritamu sendiri, terserah kau semaumu. Kau bisa memilih akan tersenyum atau menangis, tulislah di halaman belakang novelmu. Semoga Desembermu manis.

Desember itu... Bahagia.
Serendipiti; menemukan sesuatu yang menyenangkan saat tidak bermaksud mencarinya.
Aku pernah berkali-kali, di bulan Desember, mengalami serendipiti, dan serendipiti yang paling menyenangkan adalah, saat aku menemukan dia Desember dua tahun lalu. Berterima kasihlah pada Tuhan yang baik, Dia mempertemukan aku dan dia kembali sekarang.

Desember itu penuh kejutan.
Dan aku yakin, Desember akan kembali mengejutkanku tahun ini dengan cerita-cerita bahagia yang lain.

Tiga puluh satu hari ke depan, aku berharap bahagia yang banyak.

Helena

0 komentar