Membuka Dunia dengan Membaca

02.19


"Dunia ini ibarat sebuah buku, kalau kita baru melihat satu tempat artinya kita baru membaca satu halaman."
-St. Augustine

***

Saya memang senang membaca sejak kecil. Bahkan kata Mama, saya telah lancar membaca ketika usia saya baru menginjak tiga tahun. Dan, saat TK, hanya saya dan teman saya yang bernama Nira yang bisa membaca.

Saya membaca apa saja. Mulai dari novel, majalah, koran, buku nonfiksi dan lain-lain. Bahkan saya sering merasa tertarik untuk membaca tulisan dalam suatu kemasan produk atau semacam poster dan spanduk yang saya temukan di pinggir jalan.

Koleksi buku saya cukup banyak, karena Papa saya yang sering inisiatif membelikan buku untuk saya. Orangtua saya tahu pentingnya membaca untuk anak-anaknya, memangnya orangtua mana, sih yang tak ingin anak-anaknya memiliki pengetahuan yang luas? Bahkan di zaman seperti sekarang ini, membaca bukan lagi sebagai hobi melainkan sebagai kebutuhan. Sekarang, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi pintar, untuk menjadi yang terbaik, saling berebut jabatan. Memangnya, mau, ya ketinggalan zaman?

Membaca itu sangat menyenangkan. Coba sendiri, ambil sebuah buku, buka halaman pertama, baca isinya dan akhirnya kamu seperti terhipnotis untuk membuka halaman selanjutnya. Daripada waktu luang digunakan untuk hal yang tidak berguna lebih baik digunakan untuk membaca

Dan siapa bilang menjadi seorang nerd itu culun? Kebanyakan orang beranggapan bahwa nerd itu hanya seorang manusia yang berkacamata tebal, gigi berbehel dengan rambut yang dikucir dua. Mari kita tertawakan orang yang beranggapan tolol seperti itu. Karena menurut saya, itu salah! Seorang kutubuku tidak selalu berpatok pada siluet seperti itu. Bahkan seorang kutubuku seharusnya berbangga, karena mereka lebih cerdas daripada orang yang menilai mereka culun.

Mulai sekarang, jadikanlah buku sebagai sahabat, maka kamu akan terjebak bersama petualangan baru di dalamnya.

Helena:)

0 komentar