Menulis dan Manfaatnya

15.09

Masih saja merasa malas untuk menulis? Padahal menulis itu sederhana. Menulis hanya membutuhkan sebuah pena dan kertas untuk menuangkan semua ide, gagasan dan imajinasi dalam otak kita.
Menulis juga menyenangkan dan banyak manfaatnya. Memangnya apa, sih manfaat dari menulis? 
Baiklah, sekarang saya akan berbagi sesuatu tentang menfaat menulis. Tolong disimak, ya.


1. Menghilangkan stress. Dengan menulis, kita dapat mencurahkan segala perasaan yang kita rasakan. Segala rasa sakit, sedih dan juga tekanan batin. Kita seperti mempunyai teman bercerita, sehingga kita tidak merasa sendirian. Kita juga akan merasa seperti curhat tanpa ada yang berkomentar, protes dan menghakimi. Jadi, saat kita galau, menulislah. Maka, semua beban kita akan terasa hilang dan menjauhkan kita dari stress.

2. Menyimpan memori. Biar bagaimanapun juga, kapasitas ingatan kita sangat terbatas. Menulis bisa dijadikan sebuah alternatif. Terutama menulis buku harian. Kita biasanya menulis semua perasaan dan unek-unek hati di buku harian. Suatu hari kita pasti akan kembali tertarik untuk membaca buku harian yang dulu lalu tertawa sendiri mengenang apa yang terjadi di masa lalu. Selain itu, menulis materi pelajaran, menulis target masa depan dan rencana-rencana membantu kita kembali mengingat apa yang kita sudah lupakan.

3. Pengembangan diri. Menulis membuat kita mampu untuk bermain dengan kata dan mengembangkan kemampuan berbahasa kita. Secara tidak sadar, saat menulis kita akan mempunyai pikiran untuk tidak menulis secara asal-asalan. Apalagi jika tulisan kita akan dibaca oleh orang lain, tentu saja kita harus memperhatikan diksi kata agar tidak belepotan dan enak dibaca. Bahkan seorang penulis biasanya memiliki beberapa kamus besar agar tidak salah memilih dan mengeja kata.

4. Melatih berpikir tertib dan teratur. Saat kita sedang mendapat sebuah tugas karya ilmiah dari sekolah, kita dituntut untuk membuat tulisan yang sistematis sehingga pembaca dapat mengerti apa yang sedang kita sampaikan lewat tulisan tersebut.

5. Eksplorasi ide. Bagi "orang gila" seperti saya, seringkali ide bermunculan begitu saja lalu tiba-tiba kembali menghilang. Agar tidak terbuang sia-sia, maka hal yang harus dilakukan adalah menuliskannya lalu kembangkanlah menjadi sebuah cerita pendek atau artikel yang bermanfaat.

Menulis Sebagai Terapi
Tak banyak orang yang tahu bahwa menulis juga sebagai terapi penyembuhan penyakit.
Inilah yang dialami oleh Debra Van Wert yang berusia 44 tahun mulai mencatat gejala-gejala yang dialami tubuhnya. Disinilah ia mulai merasakan ada perubahan dalam sistem imunitas hingga akhirnya ia bisa mengetahui kondisi fit dan buruknya.

Di dalam buku "The Miracle of Writing" dicantumkan pendapat tentang Joshua M. Smyth, psikolog di Syracus University tentang keuntungan dari menulis.

1. Mengurangi Berat Badan
    Para peneliti dari Women's Heath Initiative menarik kesimpulan bahwa catatan harian tentang makanan yang dikonsumsi membantu menimbulkan kesadaran tentang konsumsi kalori dan asupan lemak. Dan, jika kita mengetahui seberapa banyak yang telah dilahap, akan lebih mudah menguranginya.

2. Menyehatkan Kulit Wajah
    Fatimah Mernissi berpesan di dalam salah satu bukunya, "Usahakan menulis setiap hari, niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa. Dari saat Anda bangun, menulis meningkatkan aktifitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas kosong, kantung di bawah mata Anda akan segera lenyap dan kulit akan terasa segar kembali".
   Menulis memang menyenangkan. Dengan menulis, kita bisa keluar dari kesumpekan dan ada sesuatu yang bisa kita bagikan kepada orang lain. Maka, menulis dalam kaitan masalah kesehatan dapat dianggap mampu menghindari stress. Oleh karena itu, tak mengherankan bila kulit menjadi kencang.

3. Membantu Mengingat dan Memperoleh Informasi
    Proses menulis sebenarnya adalah suatu proses pengungkapan kembali tentang sesuatu yang telah terekam dalam otak seseorang. Jika masalah-masalah itu ditulis dan sering ditulis maka sama artinya dengan mengulang kembali memori yang sudah ada.
   Untuk melakukan hal tersebut, penulis yang baik biasanya melakukan proses membaca terlebih dahulu karena menulis mampu membantu pembentukan kerangka berpikir yang dapat digunakan untuk memahami perspektif baru. Semakin sering menulis, maka ingatan seseorang akan semakin kuat dan daya analisisnya semakin tajam.

4. Menjernihkan Pikiran
    Menulis pada hakikatnya adalah usaha mengekspresikan berbagai kesakitan, kejengkelan, amarah, ketidakadilan dan perasaan lain. Jika dikeluarkan melalui tulisan, maka semuanya dapat berkurang, hilang dan ada kepuasan tersendiri.
   Para sastrawan, budayawan, atau ilmuwan sebenarnya merasakan sesuatu dalam diri mereka yang kemudian direnungkan, dianalisis, didiskusikan lalu ditulis. Karya mereka sebenarnya adalah pelampiasan terhadap kejengkelan, politik, etika dan moral yang terjadi pada masyarakat.
   Mereka sekadar berkeluh kesah dan ada juga yang memberi solusi. Kemudian apa yang diungkapkan kepada masyarakat itulah yang sebenarnya menjadi kepuasan tersendiri. Mereka akan terlepas dari beban moral yang selama ini menghantui perasaan dan pikiran mereka. Dari sinilah tumbuh pikiran-pikiran jernih.


(Sebagian dirangkum dari sini)

Helena:) 

0 komentar